Archive for July, 2010

Akhirnya Dell XPS M1330 bergabung dalam property of Ananda Priatama. 😀

Sebenarnya inceran awal adalah Acer Aspire 4740G-432G32Mn atau ASUS A42JR, namun menjelang hari H pembelian, tiba2 om yg mendengar kabar saya sedang mencari laptop menawarkan laptopnya, Dell XPS M1330 dengan harga yg miriiiing…. saking miringnya sehingga begitu mendengar harga yg ditawarkan, niat awal jadi goyah.. plan awal langsung berantakan, dan setelah melalui beberapa proses pemikirian dan pertimbangan lain2 sebagainya akhirnya terbelilah Dell XPS M1330 itu.

Begitu menerima laptop ini yg pertama kali dilakukan adalah mengetes kemampuannya. Laptop dites dengan game Prince of Percia: Warrior Within. Minimum requirements lewat semua… Default settings graphicsnya high semua… Tapi waktu dites maen ternyata gak kuat… Lemot.. Render graphicsnya telat.. Suara muncul duluan.. 😮 wuih, gak beres ini!! Uda disetting low semua masi lemot jg… 😮 Gmn ini, masa kemampuannya gak sesuai ama Windows Experience Indexnya.. 😦

Akhirnya saya pun googling2 cari tw gmn cara meningkatkan kemampuan laptop ini… Dapatlah solusinya, yaitu:

  1. update system BIOS ke A15… dapat dilihat di websitenya Dell.
  2. update driver Nvidia Geforce 8400 GS yang terbaru.

Biarpun cuma update 2 biji namun hasilnya luar biasa, thermal controlnya lebih baik, dan game Prince of Persianya jadi gak lemot lagi. Satu lagi, Windows Experience Indexnya bisa naik, meskipun dikit.. 😛

Windows Experience Index

Terdapat suatu fenomena unik di Indonesia dalam menyambut Piala Dunia kali ini, yaitu banyaknya orang Indonesia yang mendukung timnas Belanda di Piala Dunia. 😮

Fenomena ini terjadi karena banyaknya pemain keturunan Indonesia yang bermain di timnas Belanda, seperti kapten tim Oranje, Giovanni van Bronckhorst, Nigel de Jong, John Heitinga, Robin van Persie, dan Deny de Zeeuw. Para pendukung itu berbangga hati karena pemain-pemain Indonesia ternyata bisa ikut andil berlaga di level tertinggi sepakbola, yaitu Piala Dunia… 😀

Namun di sisi yang lain hal ini merupakan suatu ironi, mengapa timnas Belanda bisa melaju ke final dengan beberapa pemain keturunan Indonesia, sedangkan timnas Indonesia yang semuanya pemain Indonesia melempem tak mampu berjaya meskipun (cuma) di Asia Tenggara. Apa yang salah?

Ternyata kesalahan terletak pada kegagalan PSSI dalam pembinaan pemain timnas sepakbola Indonesia. Ibaratnya batu berlian, meski sama2 berlian ternyata KNVB jauh lebih lihai daripada PSSI dalam mengasah hingga kilau berlian tersebut sempurna. Kebanyakan orang pasti terkagum2 menyaksikan gol Giovanni van Bronckhorst ke gawang Uruguay dalam laga semifinal, dan sebagai orang Indonesia saya mendambakan momen2 indah seperti itu tiba dari seorang pemain Indonesia.

Tapi saya realistis, tidak mungkin meniru KNVB dalam satu malam, yang terpenting adalah adanya kemauan untuk mereformasi PSSI ke arah yang lebih baik dan tentunya realisasinya, sehingga momen2 yang saya sebutkan td tidak hanya berupa mimpi belaka.. 😀